LAPORAN PRAKTIKUM UJI BAHAN MAKANAN(AMILUM,GLUKOSA,PROTEIN,LEMAK DAN VITAMIN C)
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI
TAHUN AJARAN 2019/2020
“UJI ZAT PADA
MAKANAN”

Disusun Oleh :
XI MIPA 5
1.
Putriana Andyta Sofyan
2.
Wiena Amalia
3.
Azka Nur Afifah
4.
Iqbal Dwiputra
5.
Fauzi Rizki
6.
Steven Anthony
SEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 12 BANDUNG
Jl.sekejati IV No.36,Sukapura,Kiaracondong,Kota
Bandung,Jawa Barat (40285),022-7310256,(Fax)022-7310256
I.
JUDUL
Uji
Zat Pada Makanan
II.
TUJUAN
Menguji kandungan
amilum,glukosa,protein,lemak dan vitamin C pada bahan makanan
III.
TEORI PENUNJANG
Makanan adalah bahan, biasanya
berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidupmendapatkan tenaga dan nutrisi. Cairan yang dipakai untuk maksud ini sering
disebut minuman, tetapi kata 'makanan' juga bisa dipakai. Istilah ini
kadang-kadang dipakai dengan kiasan, seperti "makanan untuk
pemikiran". Kecukupan makanan dapat dinilai dengan status gizi
secara antropometri.
Setiap jenis gizi mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga
sehari-hari. Salah satu adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu
pertumbuhan, baik otak maupun tubuh. Lemak digunakan
oleh tubuh sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi.
Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah
menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh saat membutuhkan
energi.
Zat-zat makanan yang diperlukan manusia dapat
dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu makanan makro (makronutrien) dan
makanan mikro (mikronutrien). Makanan makro meliputi karbohidrat, lemak, dan
protein, sedangkan makanan mikro meliputi vitamin dan mineral.
A.
Karbohidrat
Karbohidrat dapat
menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu, kandungan
karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat diperoleh dari tumbuhan.
Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan merupakan hasil sintesis senyawa
anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O menjadi senyawa organik.
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan dapat di uji dengan lugol, Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsi karbohidrat, antara laini:
a. Sebagai penghasil energi
b. Sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel, terutama bagian gen yang berada di dalam inti sel tersusun dari karbohidrat yang beratom c lima
c. Dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh
d. Berperan dalam pembentukan protein dan lemak
e. Berperan dalam proses metabolisme tubuh
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan dapat di uji dengan lugol, Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsi karbohidrat, antara laini:
a. Sebagai penghasil energi
b. Sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel, terutama bagian gen yang berada di dalam inti sel tersusun dari karbohidrat yang beratom c lima
c. Dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh
d. Berperan dalam pembentukan protein dan lemak
e. Berperan dalam proses metabolisme tubuh
B.PROTEIN
Protein merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Diperkirakan, seperlima bagian tubuh adalah berupa protein. Protein dapat ditemukan di dalam otot, tulang, kulit, darah, enzim, hormon, dan matriks intraselular.
Protein merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Diperkirakan, seperlima bagian tubuh adalah berupa protein. Protein dapat ditemukan di dalam otot, tulang, kulit, darah, enzim, hormon, dan matriks intraselular.
Fungsi utama protein untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan tubuh. Fungsi protein lainnya untuk mengatur keseimbangan
air, memelihara netralitas tubuh, membentuk antibodi, mengangkut zat-zat gizi
(misalnya lipoprotein dan transferin), biokatalisator, dan sumber energi.
Protein dapat berasal dari hewan dan
tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan
protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Sumber protein
hewani antara lain telur, susu, daging, ikan, dan kerang. Sumber protein nabati
antara lain kacang-kacangan, terutama kacang kedelai, jagung dan sayuran.
C.
Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang tidak dapat larut di dalam air. Lemak hanya dapat larut dalam pelarut dalam pelarut organik, seperti etanol, eter, kloroform, dan benzena. Berdasarkan susunan kimiawi, lemak dapat dikelompokkan atas lemak sederhana, lemak majemuk, dan lemak turunan.
Lemak sederhana meliputi lemak daging hewan dan minyak. Lemak majemuk merupakan gabungan antara lemak dan senyawa bukan lemak (misalnya fosfat dan protein). Sedangkan lemak turunan atau derivat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lemak.
Lemak merupakan senyawa organik yang tidak dapat larut di dalam air. Lemak hanya dapat larut dalam pelarut dalam pelarut organik, seperti etanol, eter, kloroform, dan benzena. Berdasarkan susunan kimiawi, lemak dapat dikelompokkan atas lemak sederhana, lemak majemuk, dan lemak turunan.
Lemak sederhana meliputi lemak daging hewan dan minyak. Lemak majemuk merupakan gabungan antara lemak dan senyawa bukan lemak (misalnya fosfat dan protein). Sedangkan lemak turunan atau derivat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lemak.
Lemak merupakan penghasil energi paling besar
bagi tubuh. Pembakaran 1 gram lemak mampu menghasilkan 2,5 kali lebih besar daripada
pembakaran 1 gram karbohidrat atau 1 gram protein. Lemak berfungsi untuk
memelihara suhu tubuh, melindungi tubuh, memberi rasa kenyang dan kelezatan,
mengangkut vitamin larut lemak, sebagai sumber asam lemak esensial, dan sebagai
bahan penyusun membran sel.
Lemak dapat berasal dari tumbuhan (lemak
nabati) dan hewan (lemak hewani). Lemak nabati meliputi minyak kelapa, kelapa
sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung, dan buah avokad. Lemak hewani,
antara lain daging, susu, mentega, krim, keju, dan kuning telur.
D.
Vitamin C
Vitamin merupakan senyawa organik kompleks esensial yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu vitamin larut dalam lemak dan vitamin larut dalam air. Vitamin terdiri atas vitamin A, B, C, D, E, dan K.
Vitamin merupakan senyawa organik kompleks esensial yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu vitamin larut dalam lemak dan vitamin larut dalam air. Vitamin terdiri atas vitamin A, B, C, D, E, dan K.
Vitamin C (asam askorbat) banyak
memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga
berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting
penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin
C merupakan senyawa antioksidan alami
yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita.
Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai
jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Defisiensi vitamin C juga dapat
menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
persendian.
E.AMILUM
Amilum adalah salah satu contoh
polisakarida. Polisakarida itu sendiri merupakan polimer dari beberapa
monosakarida. Amilum atau pati terdapat pada biji – bijian, misalnya
padi, jagung, gandum, atau pada umbi – umbian, misalnya ketela, singkong,
talas, dan kentang. Amilum merupakan polimer dari α-D-glukosa.
Amilum atau pati merupakan polisakarida
paling melimpah kedua. Amilum atau pati dapat dipisahkan menjadi dua
fraksi utama berdasarkan kelarutan bila dibubur (triturasi) dengan air panas:
sekitar 20% pati adalah amilosa (larut) dan 80% sisanya
adalah amilopektin (tidak larut).
1. Amilosa dapat larut dalam air,
sedangkan amilopektin tidak larut dalam air. Amilum merupakan polimer
dari α-D-glukosa yang tedrikkat pqada C-1 dan C-4 dan tidak bercabang atau
struktur α(1,4)-D-glukosa, sedangkan amilopektin merupakan rantai
α(1,4)-D-glukosa yang bercabang pada atom C-6 atau ikatan α(1,6)-D-glukosa.
Terdapat 250 satuan glukosa atau lebih per
molekul amilosa; banyaknya satuan bergantung spesi hewan atau tumbuhan itu.
(pengukuran panjang rantai dikacaukan oleh fakta bahwa amilosa alamiah
terdegradasi menjadi rantai yang lebih kecil selama pemisahan dan pemurnian).
2. Amilopektin memberikan sifat
lengketpada beras. Semakin banyak amilopektinnya, semakin lengket nasi yang
dihasilkan oleh beras tersebut. Semakin banyak amilosa pada besar, semakin
keras nasi yang dihasilkan. Beras pada umumnya mengandung amilosa lebih dari
20%, sedangkan ketan mempunyai kandungan amilosa hanya sekitar 1 – 2%.
Amilum dapat terhidrolisis pada suhu
tinggi menghasilkan molekul – molekul glukosa. Di dalam tubuh
manusia, amilum mengalami hidrolisis di mulut karena adanya enzim
amilase di dalam kelenjar ludah dan oleh enzim pankreas di dalam usus.
Pemanasan terhadap amilum dapat mengubah amilum menjadi
dekstrin yang berwarna cokelat, misalnya terlihat pada roti.
F.GLUKOSA
Glukosa adalah zat yang ada di dalam darah yang asalnya
dari karbohidrat di dalam makanan maupun minuman yang setiap hari kita
konsumsi, jadi dapat dikatakan bahwa asal glukosa adalah dari luar tubuh kita.
Glikogen adalah bentuk setelah glukosa disimpan di dalam tubuh dan glikogen ini
berada di otot rangka tubuh serta organ hati. Somastostasin, glucagon dan
insulin adalah sejumlah faktor utama yang memengaruhi jumlah glukosa pada tubuh
dan hormon-hormon tersebut adalah yang kelenjar pankreas produksi selama ini. Setiap tubuh manusia pasti memerlukan
glukosa karena elemen ini masih termasuk jenis monosakarida sederhana yang tak
hanya dimiliki manusia tapi juga mamalia lainnya. Glukosa sendiri merupakan
kata yang asalnya dari bahasa Yunani glukus di mana maknanya adalah manis.
Dekstrosa adalah nama lain dari glukosa dan memang rasa aslinya pun adalah
manis.
Tubuh membutuhkan glukosa
karena glukosa dapat dijadikan sumber intermediet metabolisme yang juga
berperan sebagai sumber energi. Karena adanya proses fotosintesis yang terjadi,
maka glukosa tercipta dan inilah yang menjadi alasan mengapa bahan bakar
respirasi seluler menggunakan glukosa. Dengan rumus H-(C=O) – (CHOH)5 kita bisa
melihat struktur glukosa di mana ada 5 gugus hidroksi dan atom karbonlah yang
menyusunnya.
LARUTAN
BENEDICT
Larutan Benedict digunakan
untuk menguji keberadaan gula pereduksi dalam suatu sampel. Prinsip
pengujiannya sama dengan uji menggunakan larutan Fehling. Gula pereduksi yang
dapat diuji berupa monosakarida, disakarida kecuali sukrosa. Larutan Benedict
akan menguji keberadaan gugus aldehida dan keton pada gula aldosa dan ketosa.
Larutan Benedict mengandung sodium sitrat, natrium karbonat anhidrat, dan
tembaga sulfit.7H2O, dan semua garam tersebut dilarutkan dalam air. Terdapat
perbedaan dengan larutan Fehling yang berkerja pada basa kuat karena mengandung
kalium hidroksida, sedangkan dalam larutan Benedict hanya terdapat natrium
karbonat sehingga tidak terlalu basa. Hasil positif yang ditunjukkan dari uji
ini adalah terbentukan endapan berwarna merah bata yang tidak larut. Endapan
merah bata diakibatkan reaksi dari ion logam tembaga(II) direduksi menjadi
tembaga (I). Uji gula reduksi menggunakan larutan Benedict sangat sensitif
hingga dapat mendeteksi kadar glukosa sebesar 0.1% dalam campuran, sehingga
sangat sering digunakan untuk sampel urin dan darah.
Uji benedict atau tes
benedict digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dan gula pereduksi.
Tembaga sulfat dalam reagen benedict akan bereaksi dengan monosakarida dan gula
pereduksi membentuk endapan berwarna merah bata. Monosakarida dan gula
pereduksi dapat bereaksi dengan reagen benedict karena keduanya mengandung
aldehida ataupun keton bebas. Hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna
larutan menjadi hijau, kuning, orange, atau merah bata dan muncul endapan
hijau, kuning, orange atau merah bata.
BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini adalah hasil dari
kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas. Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik
dengan gugus
fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein,
atau zat-zat denganikatan
peptida . Uji dan reagen tidak
benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan
protein memiliki respon yang sama untuk menguji.
LUGOL
Lugol yodium, juga dikenal sebagai
solusi Lugol, pertama kali dibuat pada tahun 1829, merupakan solusi
dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis
JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik
dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk
deteksi pati di laboratorium rutin dan tes medis.
Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan ini.
Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan ini.
Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium
iodida (KI) dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat
dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan
yodium SD larut dalam air melalui pembentukan triiodida (I-
3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol.
3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol.
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI
(iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong (sistemik), dan berair
yodium Solusi BCP.
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black.
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black.
IV.
ALAT DAN BAHAN
Alat: Tabung reaksi 16 buah Rak
tabung reaksi Gelas
kimia Penjepit kayu(penjepit tabung reaksi) Spatula Pipet
tetes Pembakar spirtus Kaki
tiga
Bahan : larutan Iodin/lugol Larutan
Biuret(atau dapat menggunakan NaOH+CuSO4) Larutan Benedict(atau bisa dengan fehling
A+fehling B) Etanol
pekat Daging Dada
Ayam rebus Nasi putih Gula
pasir Minyak
goreng Minuman
vitamin You C1000(bisa dengan jeruk) Larutan
Amilum iodide
V.
CARA KERJA:
1) Siapkan alat dan bahan eksperimen yang
akan diuji
2) Beri tanda masing-masing tabung
reaksi(disini untuk setiap bahan nya kita membutuhkan masing-masing 4 tabung)
3) Masukan daging dada rebus ke 4
tabung(begitupun dengan bahan nasi putih,gula pasir,minyak goring,minuman
vit.you c 1000)
4) Beri tanda pada masing-masing tabung
agar tidak bingung mana tabung yang ditetesi laruta iodin atau larutan lainnya
5) Taruh masing-masing tabung pad arak
tabung reaksi
UJI
AMILUM
1) Masukan beberapa tetes iodin menggunakan
pipet tetes pada tabung reaksi(setiap bahan 1 tabung reaksi dengan berbagai
larutan yang berbeda)
2) Amarilah perubahan
3) Apabila warna sampel menjadi biru
kehitaman makan bahan itu mengandung amilum
UJI
GLUKOSA
1) Tuangkan air secukupnya ke dalam gelas
kimia,lalu didihkan pada kaki tiga dengan pembakar spritus
2) Teteskan larutan benedict(10-15
tetes)menggunakan pipet tetes pada tabung yang belum ditetesi larutan lain.
3) Panaskan selama 5 menit(berhati-hatilah
ketika bekerja menggunakan pembakar.Diharapkan
serius dan tidak main-main untuk menghindari kecelakaan saat kerja)
4) Setelah 5 menit keluarkan tabung reaksi
dengan penjepit tabung letakkkan pad arak tabung reaksi
5) Amati perubahan warna nya
6) Jika laruta berubah warne merah bata
atau endapat maka larutan itu mengandung glukosa
UJI
PROTEIN
1) Masukkan beberapa tets larutan biuret ke dalam tabung
reaksi
2) Amati perubahan warnanya
3) Apabila warna berubah menjadi ungu hal tersebut
menunjakan bahan tersebut mengandung protein
UJI LEMAK
1) Tambahkan beberapa tetes etanol ke dalam tabung reaksi
lalu kocok(gunakan sarung tangan untuk menghindari terkena kulit)
2) Tambahkan 1 ml ke dalam tabung reaksi,lalu kocok lagi
3) Jika ada endapan putih ke abu-abuan maka makanan itu
mengandung lemak
Cara lain uji lemak
1) Siapkan kertas dan bahan yang akan di uji coba
2) Gesekkan bahan tersebut di atas kertas
3) Apabila kertas tersebut terlihat sedikit basah dan agak
transparan makan bahan itu mengandung lemak
UJI VITAMIN C
1) Isi tabung reaksi dengan bahan uji coba
2) Apabila berbentuk cairan tidak perlu di tambah air
3) Teteskan larutan amilum iodide ke dalam tabung reaksi
4) Amati lah perubahan nya
5) Apabila berubah menjadi bening maka bahan itu mengandung
vitamin C(semakin jernih,semakin tinggi kandungan vitamin C)
catatan: Dalam percobaan daging,nasi dan bahan yang
masih berbentuk alangkah lebih baik jika dihaluskan terlebih dahulu dan
ditambah sedikit air untuk membantu mempercepat reaksi
VI.
HASIL PENGAMATAN
Dari percobaan diatas
dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
|
No
|
Bahan
Makanan
|
Perubahan
Warna dengan Penambahan
|
||||
|
Biuret
|
Iodin
|
Benedict
|
Etanol/kertas
buram
|
Amilum
Iodin
|
||
|
1
|
Daging
dada ayam rebus
|
Ungu(+)
|
Putih(-)
|
Putih(-)
|
Tidak
ada endapan(-),
|
Jernih(+)
|
|
2
|
Nasi
Putih
|
Ungu (+) (agak pudar)
|
Biru
kehitaman(+)
|
Merah
bata (aga muda)(+)
|
Sedikit
endapan(+)
|
Jernih(+)
|
|
3
|
Gula
Pasir
|
Ungu(+)
|
Putih(-)
|
Merah
bata(+)
|
Putih(-)
|
Jernih(+)
|
|
4
|
Minyak
goreng
|
Kuning
minyak (-)
|
Kuning
minyak(-)
|
Kuning
minyak(-)
|
Ada banyak
endapan(+)
|
Kuning
minyak (-)
|
|
5
|
Vitamin
You C 1000
|
Kuning
muda(-)
|
Kuning
muda(-)
|
Merah
bata(+)
|
Kuning
muda(-)
|
Jernih(+)
|
VII.
PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan
reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji
apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila makanan yang
ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang
digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung
protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/warna
lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan
gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna
lembayung.
Benedict adalah reagen yang
digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi
menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan
dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah
satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan
mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Kertas
buram adalah
bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap
air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini
makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di
panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika
ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Fungsi utama suplemen vitamin C adalah untuk mencegah dan
mengobati defisiensi vitamin C. Namun suplemen ini juga memiliki berbagai peran
penting bagi tubuh, misalnya membantu penyembuhan luka, memelihara kesehatan
jaringan penghubung, dan membantu melindungi sel-sel tubuh.
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia umumnya berbeda-beda tetapi umumnya berkisar antara 0,5-1gram lemak per
1kg berat badan per hari.Orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin dan orang
yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak.Di dalam tubuh kita,lemak
memppunyai beberapa fungsi penting,diantaranya adalah:
§ Sebagai pelindung tubuh dari
suhu rendah
§ Sebagai pelarut vitamin A,D,E
dan K
§ Sebagai pelindung alat-alat
tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai bantalan lemak
Manfaat
protein bagi tubuh:
·
Diperlukan dalam pembentukan tulang, otot,
tulang rawan, kulit, dan darah.
·
Membangun, memperkuat, dan memperbaiki atau
mengganti jaringan tubuh. Contohnya, keratin yang memperkuat rambut,
serta kolagen dan elastin yang menunjang
jaringan ikat dan kulit.
·
Membuat hormon yang berfungsi membantu sel
mengirim pesan dan mengkoordinasikan fungsi sel dan organ di dalam tubuh.
·
Membuat antibodi untuk sistem kekebalan tubuh.
VIII.
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan
diatas dapat disimpulkan bahwa:
·
Makanan
yang mengandung glukosa ketika diteteskan dengan benedict akan berwarna merah
bata.
·
Makanan
yang mengandung karbohidrat ketika diteteskan dengan larutan iodium akan
berwarna hitam.
·
Makanan
yang mengandung protein keika diteteskan dengan biuret akan berwarna ungu.
·
Makanan
yang mengandung vitamin yang banyak tergantung dari banyak sedikitnya tetesan
makanan pada larutan iodium sebanyak 5ml. ketika sedikit tetesannya maka itulah
vitamin terbanyak.
·
Makanan
yang mengandung lemak akan berwarna transparan pada kertas minyak.
·
Enzim
amilase dapat mengubah karbohidrat menjadi glukosa
IX.
DAFTAR
PUSTAKA
Waw....Terinakasih !!!...sangat bermanfaat
ReplyDelete